Sandal Jepit vs Sepatu Mahal: Mana yang Lebih Setia?

BANGSAHEBAT.COM - Ada satu pertanyaan sederhana yang mungkin sering terlewat: kenapa sandal jepit yang harganya belasan ribu bisa tahan bertahun-tahun dipakai ke sawah, ke pasar, bahkan ke kamar mandi? Sementara sepatu mahal yang harganya jutaan, baru dipakai sebentar, talinya sudah lepas, solnya sudah retak, bahkan harus dirawat dengan ribet.

Sandal jepit memang sederhana, tidak pernah minta perhatian, dan selalu siap menempuh jalan yang becek, berlumpur, bahkan panas aspal siang hari. Dia nggak banyak gaya, tapi setia menemani. Bandingkan dengan sepatu mahal yang kadang cuma nongol di acara resmi, penuh pencitraan, dan lebih sering dipajang daripada diajak kerja.

Fenomena ini sebetulnya mirip dengan wajah politik kita. Ada pemimpin yang sederhana, mungkin tidak banyak gaya, tidak penuh sorotan kamera, tapi benar-benar bekerja dan hadir di jalanan rakyat. Ada juga pemimpin yang sibuk pamer citra: jas rapi, kata-kata manis, sepatu mengkilap… tapi goyah begitu menghadapi realita.

Jangan salah, sepatu mahal tetap punya tempat. Ada waktunya kita butuh tampil keren. Tapi yang bikin masalah itu ketika semua hanya tentang tampilan, sementara daya tahannya nol besar. Sama seperti kursi kekuasaan yang gampang patah kalau hanya dipoles pencitraan tanpa kekuatan isi.

Mungkin sudah saatnya kita belajar dari sandal jepit. Ia tidak pernah takut basah, tidak keberatan diinjak-injak, tidak rewel walau dipakai ke mana saja. Justru dalam kesederhanaannya, ia menunjukkan arti kata setia dan tangguh.

Kalau pemimpin bisa meniru filosofi sandal jepit—tahan banting, tidak manja, setia sama rakyat—mungkin negeri ini akan melangkah lebih jauh, tanpa perlu khawatir solnya copot di tengah jalan.