BANGSAHEBAT.COM - Kadang politik di negeri ini terasa seperti sebuah pertunjukan teater. Ada panggung, ada aktor, ada naskah yang sudah disiapkan. Lalu muncullah kebijakan baru, disambut tepuk tangan, diramaikan media, seakan-akan sebuah babak besar sedang dimainkan. Tapi rakyat? Sering kali hanya duduk di kursi penonton, bingung harus tertawa atau menangis.
Fenomena ini makin terasa ketika banyak kebijakan diumumkan dengan penuh gegap gempita, tapi substansinya belum menyentuh perut rakyat. Rasanya seperti menonton drama panjang: penuh dialog, musik pengiring, dan pencahayaan dramatis, tapi jalan ceritanya berputar-putar tanpa akhir yang jelas.
Humor halusnya begini: kalau negara ini teater, tiketnya sudah rakyat bayar lewat pajak. Tapi kok pertunjukannya enggak pernah tamat-tamat? Penonton sudah capek duduk, tapi aktornya masih sibuk improvisasi.
Padahal, politik bukan soal panggung. Politik adalah soal dapur, soal sawah, soal meja makan rakyat. Kalau terlalu sibuk bermain peran di atas panggung, yang di bawah hanya akan merasa terasing, bahkan ditinggalkan.
Yang dibutuhkan rakyat bukan lagi tontonan, melainkan kepastian. Bukan janji dengan sorotan lampu, melainkan kerja nyata yang bisa dirasakan di rumah, di sekolah, di pasar, dan di ladang.
Karena negara bukanlah teater. Negara adalah rumah bersama. Kalau terus menerus dipentaskan, jangan salahkan kalau penontonnya akhirnya bosan, lalu meninggalkan kursi—bukan karena tiketnya mahal, tapi karena ceritanya tak kunjung selesai.
Pastikan Selalu Berkomentar Yang Baik, Tidak Menyinggung Ras, Suku, Agama dan Rasis
DAFTARKAN DIRIMU MENJADI BAGIAN DARI BANGSA HEBAT DENGAN MENDAFTAR ID BANGSA HEBAT, ADA UNDIAN BERHADIAH DAN JUGA UANG JUTAAN RUPIAH SETIAP BULANNYA. DAFTAR KLIK DISINI atau Cek id.bangsahebat.com