Adu Cepat Infrastruktur vs Kesejahteraan: Benarkah Pembangunan Kita Sudah Tepat Sasaran?

BANGSAHEBAT.COM - Di tengah gencarnya pembangunan jalan tol, bandara, dan proyek besar lainnya, banyak rakyat masih harus berjuang memenuhi kebutuhan dasar seperti makan, pendidikan, dan kesehatan. Apakah arah pembangunan negeri ini sudah berpihak pada rakyat? Atau kita hanya memburu pencitraan lewat proyek megah?

🎙️ DIALOG RBR:

RAMA
(heran, sambil scroll berita di ponselnya)
"Bro, lihat deh. Tiap minggu ada aja peresmian proyek baru. Jalan tol, bandara, bahkan pelabuhan canggih! Tapi tetangga gue di kampung masih susah makan tiga kali sehari."

BONO
(angkat alis, serius)
"Itulah ironi pembangunan. Infrastruktur dibangun kayak lomba lari estafet, tapi kesejahteraan rakyat jalan di tempat. Kayak bikin rumah mewah, tapi penghuninya kelaparan."

RANTI
(polos tapi kritis)
"Memangnya nggak penting ya bikin tol dan bandara? Kan buat kemajuan juga, biar kita nggak kalah sama luar negeri?"

BONO
"Penting, Ranti. Tapi masalahnya: prioritasnya gimana? Jalan tol dibangun mulus, tapi sekolah ambruk nggak diperbaiki. RS jauh, puskesmas kosong obat."

RAMA
(semangat)
"Aku jadi kepikiran. Harusnya pembangunan itu kaya bikin tubuh sehat. Nggak cuma kelihatan kekar dari luar, tapi organ dalemnya juga kuat."

RANTI
(tertawa)
"Iya, jangan sampai negeri ini kayak bodybuilder tapi kena mag kronis."

BONO
(garis wajah tegas)
"Kita butuh pembangunan yang berimbang. Infrastruktur fisik dan manusia harus jalan bareng. Jangan cuma kejar pujian dari investor, tapi rakyat tetap ngutang buat makan."

RAMA
(sambil mengepalkan tangan)
"Aku pengen suatu saat jadi pejabat yang lebih milih bangun SD dan klinik, daripada menara-menara megah yang cuma buat selfie!"

RANTI
(tersenyum lembut)
"Semoga kamu nggak lupa mimpi itu saat udah duduk di kursi empuk nanti ya, Ram."

Dialog RBR kali ini mengangkat ironi pembangunan infrastruktur yang begitu cepat namun tidak dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan rakyat. RBR mengajak pembaca untuk merenung: pembangunan seharusnya menyentuh hati rakyat, bukan sekadar pameran proyek.