Masyarakat Panik Kehilangan Akses Internet!?

BANGSAHEBAT.COM - Beberapa waktu lalu, isu “internet global akan dimatikan atau di-reset” bikin geger dunia maya. Ada yang langsung panik, ada yang santai, ada juga yang sibuk download semua film dan drama sebelum kuota habis. Tapi isu ini membuka pertanyaan yang lebih penting: apakah manusia modern masih bisa hidup tanpa internet?

Mari kita jujur. Hari ini, internet sudah menjadi oksigen kedua. Dari bangun tidur sampai tidur lagi, tangan kita otomatis meraih ponsel. Mau pesan makanan? Aplikasi. Mau naik transportasi? Scan barcode. Mau cari jodoh? Swipe kanan. Bahkan, mau belajar agama pun kita cari di YouTube.

Fenomena ini menunjukkan satu hal: kita sudah sangat bergantung pada dunia digital untuk hal-hal yang sebenarnya bisa dilakukan tanpa internet. Ironinya, mental kita masih analog. Kalau listrik mati, langsung gelisah. Kalau sinyal hilang, iman ikut hilang. “Hilang internet sehari, hilang iman sehari.”

Namun mari kita lihat sisi seriusnya. Ketahanan hidup tidak bisa diukur dari kecepatan WiFi atau seberapa update kita di media sosial. Ketahanan hidup sejati adalah kemampuan beradaptasi tanpa harus selalu menggenggam ponsel. Bagaimana kalau benar internet global mati? Apakah kita masih bisa:

• Masak tanpa tutorial YouTube?
• Menyimpan nomor penting tanpa Google Contacts?
• Atau sekadar ngobrol dengan tetangga tanpa harus lewat grup WhatsApp?

Kalau jawaban kita masih bingung, berarti kita memang sedang hidup di dunia digital tapi bermental analog.

Isu internet dimatikan mungkin hoaks, mungkin juga hanya gimmick global. Tapi pesan di baliknya nyata: jangan biarkan internet jadi satu-satunya penopang hidup. Dunia digital bisa runtuh kapan saja, tapi manusia harus tetap berdiri dengan keterampilan, kearifan, dan kebersamaan nyata. Karena ketahanan hidup bukan tentang sinyal penuh, melainkan hati yang siap menghadapi keadaan apapun.