BANGSAHEBAT.COM - Di era digital, TikTok bukan sekadar platform hiburan. Kini politisi pun ramai-ramai memanfaatkannya untuk berkampanye. Dari joget kocak hingga konten “cringe”, semua dilakukan demi merebut perhatian Gen Z.
Tapi muncul pertanyaan penting: apakah konten politik di TikTok bisa benar-benar mengedukasi, atau justru menjadikan politik sekadar bahan hiburan? Dialog RBR kali ini membahasnya dengan gaya khas mereka.
Dialog RBR
Rama:
"Eh, aku lihat politisi joget TikTok kemarin. Masa politik sekarang kayak konten joget? Aneh banget ya!"
Bono:
"Itu masalahnya, Ram. Politik bisa kehilangan wibawa kalau terlalu dibikin main-main. Boleh kreatif, tapi kalau semua jadi hiburan, rakyat bisa lupa esensi: politik itu soal kebijakan dan masa depan bangsa."
Ranti:
"Hehe, tapi jujur aja aku kadang lebih ngerti politik dari TikTok loh, daripada nonton berita di TV. Soalnya lebih gampang dicerna, ada teks, musik, kadang malah lucu."
Rama:
"Iya sih, Ran. Cuma kalau semua jadi lucu-lucuan, nanti orang mikir politik itu cuma bahan meme. Padahal serius banget dampaknya buat hidup kita."
Bono:
"Betul, Ram. Konten politik harus bisa menyeimbangkan: tetap menarik, tapi punya substansi. Jangan sampai rakyat cuma ikut joget, tapi nggak tahu siapa yang harus dipilih atau apa visi misinya."
Ranti:
"Hahaha, kalau gitu, mending bikin tagline baru: 'Joget boleh, tapi jangan lupa cek programnya!'."
Rama & Bono:
"Hahaha… bener juga tuh, Ran."
Konten politik di TikTok memang punya kekuatan besar dalam menjangkau generasi muda. Namun, jika hanya berisi gimik dan hiburan, politik bisa kehilangan maknanya. Yang ideal adalah konten kreatif yang tetap menyampaikan substansi, sehingga generasi muda bisa melek politik tanpa harus kehilangan sisi fun.
Pastikan Selalu Berkomentar Yang Baik, Tidak Menyinggung Ras, Suku, Agama dan Rasis
DAFTARKAN DIRIMU MENJADI BAGIAN DARI BANGSA HEBAT DENGAN MENDAFTAR ID BANGSA HEBAT, ADA UNDIAN BERHADIAH DAN JUGA UANG JUTAAN RUPIAH SETIAP BULANNYA. DAFTAR KLIK DISINI atau Cek id.bangsahebat.com