BANGSAHEBAT.COM - Mulai 1 September 2025, sebuah kebijakan baru resmi berjalan: wisatawan mancanegara yang masuk ke Bali dan pelabuhan besar lainnya wajib menggunakan aplikasi All Indonesia. Lewat aplikasi ini, mereka mengisi formulir imigrasi, bea cukai, kesehatan, hingga membayar pajak wisata Rp150.000.
Sekilas, ini hanyalah formalitas baru. Tapi sebenarnya, ini adalah loncatan besar. Untuk pertama kalinya, Indonesia mencoba menyatukan berbagai pintu masuk layanan publik dalam satu genggaman digital. Dari bandara, dari pelabuhan, hingga ke layar ponsel—semua bisa lebih cepat, efisien, dan transparan.
Tentu ada tantangan. Tidak semua orang akrab dengan aplikasi, potensi error bisa muncul, bahkan kemungkinan resistensi di awal. Tapi mari lihat potensi jangka panjangnya: ini adalah blueprint smart-governance. Jika terbukti sukses di sektor pariwisata, mengapa tidak dikembangkan untuk urusan lain—perizinan, kesehatan, bahkan pelayanan publik sehari-hari?
Di tengah persaingan global, citra sebuah negara tidak hanya ditentukan oleh pantai indah atau budaya yang kaya, tapi juga oleh seberapa modern dan ramah sistemnya. Wisatawan akan mengingat bukan hanya tarian Bali, tapi juga betapa mudahnya mereka mengurus dokumen masuk ke Indonesia.
Kebijakan ini adalah simbol bahwa Indonesia tidak lagi hanya menjadi destinasi eksotis, tapi juga negara yang siap menjadi pemain serius di panggung digital dunia.
Dan lebih penting lagi, aplikasi ini harus dirawat bukan hanya sebagai “alat pemungut pajak wisata,” tapi sebagai gerbang menuju pelayanan publik yang lebih inklusif dan manusiawi. Dengan begitu, dunia bukan hanya datang untuk berlibur, tapi juga belajar: bahwa Indonesia bisa jadi contoh nyata smart governance di Asia.
Pastikan Selalu Berkomentar Yang Baik, Tidak Menyinggung Ras, Suku, Agama dan Rasis
DAFTARKAN DIRIMU MENJADI BAGIAN DARI BANGSA HEBAT DENGAN MENDAFTAR ID BANGSA HEBAT, ADA UNDIAN BERHADIAH DAN JUGA UANG JUTAAN RUPIAH SETIAP BULANNYA. DAFTAR KLIK DISINI atau Cek id.bangsahebat.com