Kalau Pemimpin Wajib Punya Masa Magang di Desa

BANGSAHEBAT.COM - Gagasan tentang pemimpin yang wajib magang di desa setahun penuh sebelum memimpin negara terdengar unik sekaligus menarik. Bagaimana jadinya kalau seorang calon presiden harus merasakan jalan rusak, sinyal internet yang hilang, hingga ikut kerja bakti bareng warga? Yuk simak obrolan seru Rama, Bono, dan Ranti soal ide “magang desa” ini.

Rama (dengan semangat):
“Wah, keren banget idenya! Bayangin aja, sebelum jadi presiden, dia harus setahun tinggal di desa. Jadi tahu rasanya nggak ada sinyal internet, jalan berlubang, sama listrik yang sering byar-pet.”

Bono (mengangguk serius):
“Betul. Itu cara terbaik biar pemimpin nggak cuma baca laporan di kertas. Mereka harus merasakan langsung penderitaan rakyat kecil. Jadi nanti bikin kebijakan nggak asal comot teori dari luar negeri.”

Ranti (menimpali polos):
“Kalau magangnya di desaku, jangan kaget ya. Sapi bisa ikut rapat. Kadang-kadang malah lebih disiplin dari manusia, lho.”

Rama (tertawa keras):
“Hahaha, iya tuh. Siapa tahu nanti ada aturan baru: ‘setiap kebijakan wajib diuji dulu di desa bersama sapi dan kerbau’.”

Bono (menutup dengan nada bijak):
“Intinya, pemimpin sejati lahir dari empati. Dan empati itu bukan hasil seminar, tapi pengalaman hidup bersama rakyat.”

Dialog RBR kali ini menegaskan bahwa ide “pemimpin wajib magang di desa” adalah gagasan cerdas untuk membangun empati. Dengan merasakan hidup sederhana dan kesulitan rakyat, calon pemimpin akan lebih paham realita dan tidak hanya berteori.