Joget-Joget DPR, Joget Hati Rakyat?

BANGSAHEBAT.COM - Beberapa hari terakhir, rakyat Indonesia kembali disuguhi tontonan unik dari para wakilnya di Senayan. Bukan debat serius, bukan rapat paripurna yang menguras otak, melainkan joget-joget viral ala panggung hiburan. Video itu cepat sekali menyebar, lebih cepat daripada pembahasan undang-undang yang sering kali jalan di tempat.

Pertanyaannya, apakah salah anggota DPR berjoget? Tentu tidak. Mereka juga manusia, butuh hiburan, butuh pelepas penat. Tapi masalahnya, posisi mereka bukan hanya "manusia biasa", melainkan "wakil rakyat". Setiap gerakan, ekspresi, bahkan goyangan pinggul mereka, pasti punya dampak di mata publik.

Rakyat hari ini sedang bergulat dengan harga kebutuhan pokok yang naik, dengan lapangan kerja yang seret, dengan gaji yang serba pas-pasan. Lalu di layar ponsel, yang muncul justru joget riang gembira para pejabat. Kontras sekali: rakyat jungkir balik mikirin dapur, sementara wakilnya jungkir balik di panggung joget.

Di sini letak persoalannya. Joget itu jadi simbol ketimpangan rasa.
Rakyat merasa seperti ditinggalkan, bahkan ditertawakan. Seolah ada jurang besar antara ruang sidang dan ruang dapur rumah rakyat kecil.

Maka jangan heran kalau komentar netizen lebih pedas daripada sambal bawang. Joget yang seharusnya jadi hiburan, justru berubah jadi bahan ejekan.

Padahal, alangkah indahnya jika joget itu bukan hanya sekadar gaya tubuh, tapi juga joget hati bersama rakyat. Joget yang berarti gerak cepat mengatasi masalah, gerak lincah menyerap aspirasi, dan gerak harmonis menciptakan kebijakan yang pro-rakyat.

Kalau sudah begitu, rakyat mungkin akan bilang:
"Jogetlah sesuka hati, asal jangan lupa kami di sini."

👉 Intinya: Joget DPR bukan soal benar atau salah, tapi soal rasa. Selama rakyat merasa ditinggalkan, joget apa pun akan selalu tampak seperti satire.