Gaji DPR Viral: Gaji atau Kompensasi? Katanya 100 JUTA

BANGSAHEBAT.COM - Warganet ramai memperbincangkan isu gaji anggota DPR yang dikabarkan melonjak hingga Rp100 juta per bulan—atau bahkan Rp3 juta per hari. Namun, Ketua DPR Puan Maharani serta Sekjen DPR segera menepis kabar tersebut, menekankan bahwa angka besar itu adalah kompensasi rumah, bukan kenaikan gaji. Mari simak percakapan antara Rama, Bono, dan Ranti di Dialog RBR kali ini!

Dialog

Rama:
“Kalian lihat nggak? Hehe, medsos geger soal gaji DPR sampai Rp100 juta per bulan. Yang viral sampai bilang 'dapat Rp3 juta per hari!' Gawat, kan?”

Bono:
“Sabar dulu, Rama. Itu bukan kenaikan gaji, loh. Menurut Puan Maharani, yang Rp100 juta itu bentuk kompensasi rumah, karena rumah dinas sudah tidak tersedia lagi.”

Ranti:
(bingung polos) “Kalau gaji pokoknya berapa sih sebenarnya? Soalnya Rp100 juta itu kedengarannya luar biasa…”

Bono:
“Gaji pokok anggota DPR itu cuma sekitar Rp4–5 juta per bulan. Selain itu, masih ada tunjangan lain—tapi yang viral itu bukan gaji, melainkan pengganti fasilitas rumah yang ditarik lagi.”

Rama:
“Jadi selama ini masyarakat salah kaprah, ya? Iya sih, logikanya rancu: kalau dikompleks jadi Rp100 juta, bukan makin rahasia malah makin bisa jadi bahan provokasi.”

Ranti:
“Nah, ini masalahnya, Bangsa: komunikasi publiknya harus jelas. Jadi nggak bikin fitnah atau panik tanpa landasan fakta.”

Isu gaji anggota DPR yang dikabarkan naik tajam hingga Rp100 juta per bulan ternyata salah kaprah. Angka tersebut bukan gaji pokok, tapi kompensasi atas penghentian fasilitas rumah dinas. Gaji sebenarnya jauh di bawah itu, sekitar Rp4–5 juta. 

Dalam konteks kegaduhan publik, peran komunikasi dan klarifikasi sangat krusial agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.