CERITA HOROR - TAMU DI KAMAR 404

BANGSAHEBAT.COM - “Ada yang bilang, setiap kamar punya rahasianya sendiri… tapi kamar 404, rahasianya bukan sekadar rahasia.”

Aku, Laras, kembali membuka pesan dari sahabat misteriusku. Kali ini, sebuah amplop kusam ikut menyertai email yang ia kirim. Di dalamnya… ada brosur hotel tua, usang, dengan foto hitam-putih yang retak di salah satu sisinya. Hotel itu bernama Hotel Gading Asmara. Katanya sudah puluhan tahun tak beroperasi, tapi tetap berdiri di sudut kota, seperti menunggu seseorang.

Dan kisah ini… dimulai dari sebuah kamar: 404.

---

Cerita yang Kukutip dari Catatan Itu

“Kami datang ke hotel itu hanya untuk iseng, untuk merasakan sensasi horor. Aku bersama dua temanku. Katanya, kamar 404 itu dilarang ditempati. Tapi siapa yang percaya larangan konyol seperti itu?

Kami ketuk pintunya. Sekali. Dua kali. Tiga kali. Pintu itu terbuka sedikit… seperti ada yang menunggu kami dari dalam. Tidak ada suara. Hanya aroma lembap yang menusuk hidung.

Aku masuk duluan. Dan di situlah… aku melihat diriku sendiri. Duduk di pojok ranjang, wajahku pucat, mata kosong, dan kulitku seperti kertas yang direndam air. Aku bahkan mendengar suara yang sama dengan suaraku berkata, pelan: ‘Akhirnya kamu datang.’

Aku lari. Tapi saat menoleh ke arah pintu… pintu itu tertutup. Dan sesuatu menarikku kembali…”

---

Aku berhenti membaca. Tenggorokanku tercekat. Karena di brosur hotel yang dikirim sahabatku, ada foto lama—retak di sudutnya—dan di pojok kamar, samar-samar terlihat bayangan seseorang berdiri… dengan kepala miring.

Dan kemudian, ketika aku menulis ini, ada yang mengetuk pintu kamarku.
Sekali. Dua kali. Tiga kali.
Aku tidak berani menjawab.

Hanya suara samar yang kudengar… suaraku sendiri, berbisik dari balik pintu:
“Akhirnya kamu datang.”

---

TWIST & CATATAN KHAS LARAS

Aku tak yakin ini hanya cerita… atau undangan. Karena di bawah pintuku, ada secarik brosur hotel yang sama. Dan… ada nomor 404 tercetak dengan tinta merah.