TUroTUr5TpA6TUO7BSM0TfG0Ti==

CERITA HOROR - JENDELA KELIMA


BANGSAHEBAT.COM
 - Aku baru saja menutup laptop ketika pesan itu masuk. Nama pengirimnya langsung membuatku berhenti sejenak. Teman lamaku—kita sudah bertahun-tahun tak bicara. Pesannya pendek, tapi cukup untuk membuat dadaku mengencang:

“Lar, kamu masih suka ngumpulin cerita aneh? Aku punya satu… dan ini bukan cerita biasa. Ini lagi terjadi padaku.”

Ia bercerita tinggal di sebuah rumah besar peninggalan Belanda yang diwariskan keluarganya. Rumah itu tua, dengan dinding tebal, lorong panjang, dan deretan jendela tinggi yang berderit setiap kali angin malam bertiup. Ia menulis dengan detail, seolah takut aku tak akan percaya.

“Di lantai dua ada empat jendela yang menghadap kebun,” tulisnya. “Empat. Aku hafal betul karena setiap hari aku yang membersihkannya. Tapi semalam… aku melihat bayangan seseorang mengintip dari jendela kelima.”

Aku sempat tertawa pelan—mencoba menganggapnya hanya salah hitung. Tapi ia mengirim sketsa rumahnya. Empat jendela, rapi berjajar. Tak ada yang kelima. Aku balas dengan nada bercanda, “Mungkin cuma pantulan kaca.” Tapi jawabannya membuat bulu kudukku berdiri.

“Pantulan nggak punya mata, Lar.”

Aku terpaku menatap layar. Ia melanjutkan cerita dengan nada yang semakin kacau. Katanya, setiap kali ia mendekati jendela kelima itu, bayangan itu menghilang… tapi suara ketukan tetap terdengar, tok… tok… tok, pelan dan teratur, seolah ada yang ingin masuk.

Malam itu, aku tak bisa tidur. Entah kenapa, dalam mimpiku aku melihat rumah yang sama. Sketsa yang ia kirim berubah… dari empat jendela menjadi lima. Dan di jendela kelima, ada wajah pucat menempel di kaca, tersenyum tipis… menatapku.

Aku terbangun dengan keringat dingin. Kutatap jam—pukul 02.17. Saat itu juga ponselku bergetar. Pesan darinya lagi.

“Lar… aku sudah tutup semua tirai. Tapi ketukannya nggak berhenti. Sekarang malah pindah… ke dalam kamar.”

Aku membeku. Dan sebelum sempat kubalas, pesan terakhirnya masuk. Satu kalimat, pendek… tapi menghantamku seperti es dingin:

“Ada jendela kelima di kamarku sekarang.”

Sejak itu… ia tidak pernah membalas lagi.

Dan malam ini, ketika aku menulis cerita ini, aku mendengar sesuatu. Sebuah bunyi halus di balik tirai jendelaku sendiri.
Tok… tok… tok.

Aku punya tiga jendela di kamar ini.
Atau… seharusnya hanya tiga.

Pastikan Selalu Berkomentar Yang Baik, Tidak Menyinggung Ras, Suku, Agama dan Rasis

DAFTARKAN DIRIMU MENJADI BAGIAN DARI BANGSA HEBAT DENGAN MENDAFTAR ID BANGSA HEBAT, ADA UNDIAN BERHADIAH DAN JUGA UANG JUTAAN RUPIAH SETIAP BULANNYA. DAFTAR KLIK DISINI atau Cek id.bangsahebat.com

http://rumahsinggah.bangsahebat.com/
https://parpum.bangsahebat.com/

Type above and press Enter to search.