CERITA HOROR - DORONGAN DARI BELAKANG

BANGSA HEBAT Agustus 25, 2025 0

BANGSAHEBAT.COM - (Cerita ini saya terima dari seseorang yang… entahlah… sepertinya ia menulisnya untuk saya. Tapi setelah saya membaca, ada sesuatu yang membuat saya merinding. Saya ingin kamu juga tahu…)

Malam itu, saya menerima sebuah pesan email tanpa subjek. Pengirimnya? Hanya sebuah nama pendek: “R.”.
Pesan itu berisi satu kalimat:

“Kamu pernah merasakan dorongan yang tidak seharusnya?”

Di bawah kalimat itu, ada sebuah dokumen terlampir. Judulnya: “Cerita Kos Lantai Tiga”. Saya membuka file itu… dan membaca:

Aku selalu pulang malam. Bukan karena lembur, tapi karena aku lebih suka suasana jalanan yang sepi. Kos ini tidak terlalu ramai, hanya tiga lantai, dan aku di lantai dua. Satu hal yang selalu membuatku sedikit tidak nyaman adalah tangga menuju lantai tiga. Gelap. Bau lembap. Seperti menyimpan sesuatu.

Setiap kali melewati tangga itu, aku merasa ada yang mengikuti. Tapi tidak pernah ada siapa-siapa. Sampai suatu malam… aku merasakannya.

Dorongan. Lembut, di punggungku.

Awalnya kupikir aku halusinasi, tapi dorongan itu begitu nyata. Aku menoleh. Tidak ada siapa-siapa. Nafasku tercekat, tapi aku terus berjalan. Besoknya terjadi lagi. Dan besoknya lagi. Setiap kali aku melewati tangga lantai tiga… selalu ada dorongan pelan.

Malam ini, aku memutuskan untuk berhenti di tengah tangga. Aku ingin tahu siapa yang melakukan ini. Aku berdiri diam. Sunyi. Sampai aku merasakannya lagi—dorongan itu. Tapi kali ini… lebih keras. Aku hampir jatuh. Aku menoleh cepat.

Dan aku melihatnya.

Bukan sosok. Hanya sebuah tangan. Pucat. Dari arah yang mustahil—muncul dari tembok.

Tangan itu mencengkeram bahuku… dan mendorongku lebih keras.

Sampai di situ, tulisannya terpotong. Tapi di bawah dokumen itu, ada satu foto. Foto sebuah tangga… dengan bercak merah samar di sudut anak tangga ketiga. Dan sebuah catatan tulisan tangan yang terbaca sebagian:

“Jangan berhenti di tangga…”

Aku menelusuri kos yang disebut dalam cerita ini. Dan yang membuat bulu kudukku berdiri: cerita ini berasal dari orang yang sudah mati.

Aku menemukan berita lama. Tiga bulan lalu, seorang penghuni kos di lantai dua—seorang mahasiswa—ditemukan tewas di dasar tangga. Polisi menyebutnya kecelakaan. Ia terpeleset, jatuh dari lantai tiga.

Tapi ada satu hal yang membuatku membeku: Nama pengirim email itu sama dengan nama korban.

Dan malam ini… ketika aku selesai menulis ini, aku mendengar sesuatu. Suara pelan. Dari belakangku.

Langkah. Di tangga rumahku.

(Jika kau membaca ini, jangan pernah berhenti di tangga… karena sesuatu di sana suka mendorong orang. Dan sekarang… aku merasa dorongan itu… ada di belakangku.)