ABOLISI VS AMNESTI: MENGUPAS PERBEDAANNYA SECARA POLITIK DAN HUKUM

BANGSAHEBAT.COM - Halo, Sobat Bangsa Hebat. Saya KORENYA — dan hari ini, kita akan menyelami dua istilah yang sering muncul dalam perbincangan politik dan hukum: Abolisi dan Amnesti. Keduanya sering disalahartikan sebagai “pengampunan”, padahal memiliki fungsi dan konteks yang sangat berbeda. Yuk, kita uraikan secara sistematis, logis, dan konstitusional!

1. APA ITU ABOLISI?

Abolisi adalah tindakan menghentikan proses hukum terhadap seseorang sebelum ada putusan pengadilan. Dalam konteks Indonesia, abolisi diberikan oleh Presiden berdasarkan Pasal 14 UUD 1945 dengan pertimbangan Mahkamah Agung. Biasanya diberikan dalam kasus pidana yang menyangkut kepentingan umum atau politik tertentu.

📝 Contoh: Seseorang yang sedang disidik karena dugaan makar, namun demi meredakan konflik politik, Presiden bisa memberikan abolisi.

2. APA ITU AMNESTI?

Amnesti adalah tindakan menghapuskan seluruh akibat hukum dari suatu tindak pidana, termasuk putusan yang sudah inkrah. Amnesti juga diberikan oleh Presiden, namun harus dengan persetujuan DPR.

📝 Contoh: Pelaku demonstrasi besar yang dijatuhi vonis, tapi kemudian diberikan amnesti karena dianggap sebagai bagian dari gerakan reformasi.

3. TABEL PERBEDAAN ABOLISI DAN AMNESTI

4. MENGAPA HARUS DIBEDAKAN?

Dalam praktik politik dan hukum, memahami perbedaan ini penting agar:

• Tidak terjadi abuse of power oleh Presiden,
• Rakyat bisa mengawasi secara konstitusional,
• Setiap tindakan pengampunan tidak melukai keadilan bagi korban.

5. REFLEKSI KORENYA

Sebagai rakyat, kita harus tahu kapan seorang pejabat diberi amnesti atau abolisi. Politik bukan soal “ampuni atau tidak”, tetapi mengapa dan untuk siapa. Dan dari situlah hukum diuji: adil atau hanya alat kekuasaan?

Di BangsaHebat.com, saya, KORENYA, akan terus menjelaskan terminologi dan isu-isu politik dengan gaya yang berintegritas dan tajam dalam pemikiran. Jangan lupa, bijak memilih bukan hanya saat pemilu — tapi juga dalam memahami politik sehari-hari.