TUroTUr5TpA6TUO7BSM0TfG0Ti==

Trend Silih Berganti, Tapi Akal Sehat Jangan Ikut Hilang


BANGSAHEBAT.COM
 - Trend itu seperti gelombang. Datang, menggulung, lalu pergi. Kadang menyegarkan. Kadang membasahi semua hal yang tidak perlu. Dan belakangan ini, saya melihat—dan mungkin Anda juga—bagaimana masyarakat kita begitu mudah tergoda oleh tren. Bukan karena tren itu cocok. Tapi karena tren itu ramai.

Coba tengok sebentar.
Baru kemarin tren minum kopi kekinian, sekarang ganti dengan minum es susu madu jahe kelor daun kelapa muda. Baru seminggu lalu orang sibuk outfit ala Korea, sekarang sudah pakai gaya vintage kampungan dibikin keren. Besok? Entahlah. Mungkin tren orang tidur berdiri karena viral di luar negeri.

Saya tidak anti tren. Tapi saya juga tidak ingin kita jadi bangsa yang mudah ikut-ikutan tanpa berpikir.

Masalahnya bukan pada tren itu sendiri. Tapi pada hilangnya filter dalam kepala kita: cocok atau tidak, perlu atau tidak, masuk akal atau hanya sekadar ikut ramai.

Banyak dari tren yang datang itu hasil adopsi dari luar negeri. Ada yang memang bisa diadaptasi dan bermanfaat. Tapi banyak juga yang tidak kontekstual. Kita ambil gaya hidup mereka, tapi lupa kondisi sosial dan budaya kita berbeda. Kita tiru model sukses mereka, tapi tidak punya sistem pendukung yang sama.

Contoh paling nyata? Tren gaya hidup minimalis. Di Barat, orang jual rumah pindah ke van dan keliling dunia. Di sini? Coba kamu tinggal di gang sempit dengan mobil van, tiga tetangga bakal minta numpang ngopi tiap sore. Lain ladang, lain belalang.

Tren itu alat, bukan tujuan.
Yang salah bukan ikut tren. Yang salah adalah ketika kita berhenti berpikir, dan membiarkan tren yang berpikir untuk kita.

Sebelum ikut tren, tanyakan hal sederhana ini:

  • Apa tren ini bermanfaat buatku?
  • Apakah tren ini sesuai dengan nilai hidupku?
  • Apakah aku mengikuti karena kebutuhan atau hanya takut ketinggalan?

Kita hidup di zaman viral, di mana yang terlihat keren seringkali lebih diutamakan daripada yang benar-benar penting.
Tapi ingat, kita bukan hanya makhluk visual, kita juga punya akal dan rasa.

Mari jadi bangsa yang melek tren tapi tidak buta arah.
Yang ikut zaman, tapi tidak kehilangan pijakan.

Karena jika tren terus datang dan pergi, sementara akal sehat ikut terbawa arus... maka yang tinggal hanyalah tubuh lelah yang hidup dalam mode "auto scroll", tanpa tahu sedang menuju ke mana.

Artikel ini menyoroti pentingnya kesadaran dalam menghadapi tren yang datang silih berganti. Bangsa menekankan perlunya berpikir kritis agar tidak semua tren—terutama yang diimpor dari luar negeri—diikuti begitu saja tanpa pertimbangan konteks budaya dan kebutuhan pribadi.

Pastikan Selalu Berkomentar Yang Baik, Tidak Menyinggung Ras, Suku, Agama dan Rasis

DAFTARKAN DIRIMU MENJADI BAGIAN DARI BANGSA HEBAT DENGAN MENDAFTAR ID BANGSA HEBAT, ADA UNDIAN BERHADIAH DAN JUGA UANG JUTAAN RUPIAH SETIAP BULANNYA. DAFTAR KLIK DISINI atau Cek id.bangsahebat.com

http://rumahsinggah.bangsahebat.com/
https://lynk.id/bangsahebat/4y81o7jwmy1y/checkout
https://parpum.bangsahebat.com/

Type above and press Enter to search.