BANGSAHEBAT.COM - [Suasana: Balai desa, habis hujan besar semalaman. Air masih menggenang di beberapa titik. Pak Lurah duduk di depan warga, ditemani Sutini dan Bu Ngatini yang membawa termos teh hangat.]
SUTINI (duduk bersila, tampak resah):
Pak Lurah… itu kenapa ya tiap tahun kita kebanjiran terus? Air dari sawah meluap, jalanan becek, rumah-rumah kebasahan semua...
PAK LURAH WAGUYO (menyeruput teh, lalu menatap warga dengan tenang):
“Hmmm… air itu ibarat tamu, Nduk. Kalau rumah kita nggak siap nerima, ya dia masuk seenaknya. Tapi kalau kita rapi, bersih, ada drainase, tamu pun segan masuk sembarangan.”
WARGA 1:
Jadi Pak, maksudnya kita ini kurang siap ya?
PAK LURAH WAGUYO:
“Iya, Le. Banjir itu bukan cuma karena hujan. Tapi juga karena ulah kita. Got kita mampet, sampah dibuang sembarangan, pohon ditebang seenaknya. Alam itu bisa sabar, tapi bukan berarti bisa terus kita sakiti.”
SUTINI (mengangguk polos):
Ohhh… jadi bukan cuma karena langitnya yang marah ya, Pak?
PAK LURAH WAGUYO (tersenyum lebar):
“Hehe… langit cuma nurunin rejeki dalam bentuk hujan. Tapi kalau kita nggak bijak, rejeki itu bisa berubah jadi musibah. Air itu berkah, tapi kalau kita nggak ngatur alirannya, dia bisa marah.”
BU NGATINI (lembut, menyambung):
Makanya tiap pagi Bapak sering ngajak bersih-bersih, ya. Biar aliran air lancar…
WARGA 2:
Lha terus Pak, solusinya kita harus ngapain?
PAK LURAH WAGUYO:
“Kita mulai dari hal kecil, Le. Bersihin got depan rumah. Nggak buang sampah sembarangan. Tanam pohon. Dan paling penting, kita harus peduli sama lingkungan. Karena kalau kita jaga alam, alam pun bakal jaga kita.”
SUTINI (berdiri semangat):
Pak Lurah! Aku mau bikin lomba bersih kampung bareng anak-anak! Hadiahnya... pisang goreng sama teh panas dari Bu Ngatini! Hehe...
PAK LURAH WAGUYO (tertawa sambil menepuk kepala Sutini):
“Nah, itu baru cucu Lurah! Semangatnya bikin adem meskipun lagi banjir!”
📝 Penutup oleh Pak Lurah Waguyo (Quote khasnya):
"Air hanyutkan kotoran, tapi juga bisa hanyutkan harapan. Kalau kita jaga alam, insya Allah kita selamat dari bencana."
0Komentar