BANGSAHEBAT.COM - Indonesia dikenal sebagai negeri zamrud khatulistiwa, kaya akan alam, budaya, dan semangat gotong royong. Namun di balik gemerlap kota dan geliat pembangunan, ada sekelompok warga yang hidup dalam bayang-bayang: mereka yang tak memiliki rumah. Bukan hanya tak punya atap permanen, tetapi juga kehilangan rasa aman dan hak dasar untuk tinggal layak.
Setiap sudut kota menyimpan kisah mereka—di kolong jembatan, pinggir rel, emperan toko, hingga lorong-lorong sempit permukiman padat. Ada anak-anak yang tumbuh tanpa tempat bermain yang aman, ada orang tua yang menua tanpa kasur untuk bersandar. Lantas, seberapa besar masalah ini sebenarnya? Mari kita telusuri datanya, dari masa ke masa.
Jumlah Warga Indonesia Tanpa Rumah (2010–2025)
1. Data 2010: Titik Awal yang Buram
- Berdasarkan Kementerian Keuangan, pada tahun 2010 terdapat 13,6 juta rumah tangga di Indonesia yang tidak memiliki rumah layak huni, sebuah backlog besar yang mencerminkan krisis perumahan nasional.
- BPS dalam Sensus Penduduk 2010 mencatat masih banyak warga tinggal di tempat tidak layak: tenda, kolong jembatan, kereta, atau bangunan darurat.
2. 2015–2020: Solusi Parsial Melalui Program Sejuta Rumah
- Pemerintah menjalankan Program Sejuta Rumah sejak 2015 untuk mengatasi backlog.
- Namun program ini lebih menargetkan perumahan formal dan belum sepenuhnya menyentuh mereka yang benar-benar tinggal di jalanan atau tempat darurat.
3. Data Terbaru 2023–2025: Angka yang Membuka Mata
- Menurut World Population Review (2023), terdapat sekitar 122.000 tunawisma jalanan di Indonesia.
- Namun, data dari beberapa lembaga swadaya masyarakat dan peneliti sosial memperkirakan bahwa jumlah warga tanpa tempat tinggal layak bisa mencapai 3 juta orang, termasuk yang tinggal di pemukiman kumuh, liar, dan non-permanen.
Mengapa Ini Terjadi?
Faktor Utama:
- Kemiskinan struktural
- Urbanisasi masif tanpa perencanaan
- Penggusuran paksa tanpa solusi relokasi
- Minimnya program perlindungan sosial untuk kelompok rentan
Semua ini berkelindan membentuk lingkaran setan: tanpa rumah → sulit bekerja → makin miskin → makin terpinggirkan.
📝 Catatan Penting: Kurangnya Data Resmi
Indonesia masih kekurangan survei menyeluruh yang memetakan tunawisma secara rinci. Tanpa data yang kuat, kebijakan sering meleset sasaran. Dibutuhkan sinergi antara pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta untuk menyusun peta jalan pengentasan tunawisma yang konkret dan berkelanjutan.
Ajakan: Mari Kita Bangun Harapan Bersama
Di tengah keterbatasan mereka, kita masih punya harapan. Harapan itu bisa dimulai dari Anda.
🌟 "RUMAH SINGGAH BANGSA" adalah program sosial untuk membantu saudara-saudara kita yang tidak memiliki rumah, agar mereka punya tempat aman untuk singgah, istirahat, dan perlahan bangkit kembali.
✅ Anda bisa ikut ambil bagian dengan:
- Berdonasi secara langsung di: 🌐 rumahsinggah.bangsahebat.com
- Bergabung sebagai relawan dan penyebar kebaikan melalui komunitas sosial nasional kami:
✊ Bergabunglah di gerakan sosial BAIK BARENG, bagian dari keluarga besar BANGSA HEBAT.
Karena rumah bukan hanya soal tembok dan atap—tapi tentang martabat, rasa aman, dan harapan.
Jadilah bagian dari mereka yang menyulut harapan itu.
Bersama, kita bisa mengubah kisah jalanan menjadi cerita kebangkitan.

.png)
.png)
.png)

.jpg)
Pastikan Selalu Berkomentar Yang Baik, Tidak Menyinggung Ras, Suku, Agama dan Rasis
DAFTARKAN DIRIMU MENJADI BAGIAN DARI BANGSA HEBAT DENGAN MENDAFTAR ID BANGSA HEBAT, ADA UNDIAN BERHADIAH DAN JUGA UANG JUTAAN RUPIAH SETIAP BULANNYA. DAFTAR KLIK DISINI atau Cek id.bangsahebat.com