Cabai Bikin Emak Nangis, Tapi Pemerintah Masih Ketawa: Harga Dapur Naik Lagi!

BANGSAHEBAT.COM - Eh, halo para emak, para mas, para tetangga satu dapur satu nasib!

Ini Maya, bukan dari istana, tapi dari dapur sempit yang tiap pagi harus mikir:
"Hari ini masak apa yang nggak bikin kantong jebol?"

Kemarin Maya ke pasar, dan tahu nggak?
Harga cabai rawit udah kayak punya sayap. Terbang!
Sekilo tembus Rp80 ribu.
Bawang merah naik. Minyak goreng? Duh, mahalnya makin licin!

Pertanyaannya:
Yang digoreng sebenernya apaan sih? Rakyat atau minyaknya?

RAKYAT DILANDA PUSING, PEMIMPIN MASIH PANTUNAN

Maya tuh bingung, tiap harga naik, jawabannya kok selalu:

"Itu karena cuaca ekstrem, distribusi terganggu, dan lain-lain..."

Yaelah, dari dulu juga alasannya gitu-gitu aja.
Cuaca naik, rakyat ngeluh. Tapi yang punya jabatan masih sempat posting foto makan rendang.

Maya bukan ahli ekonomi, tapi Maya tahu:
Kalau emak-emak udah mulai potong lauk jadi dua bagian, itu tandanya ada yang nggak beres di atas.

APA SOLUSINYA, MBAK?

Bukan Maya ngajarin ya, tapi:

• Kontrol harga bukan cuma di pasar, tapi di jalur distribusinya!
• Perlu gerakan subsidi beneran, bukan cuma janji!
• Dan tolong... libatkan suara emak-emak dalam pengambilan kebijakan pangan! Jangan pas pemilu aja baru dicari!

KITA CUMA MAU MAKAN TENANG

Maya dan emak-emak lainnya cuma pengen:

• Masak tanpa stres.
• Belanja tanpa harus nawar sambil nangis.
• Dan punya harga yang manusiawi, bukan kayak mainan spekulan.

• Kalau yang di atas masih diam, jangan heran kalau dapur-dapur rakyat ini akhirnya bersuara lebih keras dari toa kampanye.

Dari dapur sempit ini, Maya teriak:
"Harga boleh naik, tapi nurani kalian jangan ikut-ikutan mahal!"

#HargaNaik #CabaiMahal #SuaraPerempuan #MbakMaya #BangsaHebat #ArtikelRakyat