BANGSAHEBAT.COM - [DIALOG BERITA – NEWS NYA BANGSA]
NALA: Halo Sahabat Bangsa! Kita kembali di News Nya Bangsa. Kali ini, topik kita sangat panas: surat dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI soal usulan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka!
DARTO: Betul Nala, surat yang sempat bikin heboh itu ternyata tidak dibacakan dalam Rapat Paripurna DPR pada Selasa, 24 Juni 2025. Ketua DPR RI Puan Maharani sama sekali tidak menyinggung surat tersebut dalam pidato pembukaan masa sidang.
LALA: Wah, padahal surat itu sudah dikirim resmi lho ke DPR, DPD, dan MPR RI. Tapi saat Puan memimpin rapat pukul 10.00 WIB, yang disebut cuma jumlah kehadiran anggota DPR. Setelah pidato pembukaan selesai, rapat langsung ditutup. Suratnya? Tidak disebut sama sekali!
NALA: Untuk diketahui, Forum Purnawirawan Prajurit TNI kembali mengusulkan Gibran dimakzulkan dari jabatan wapres. Surat mereka bernomor 003/FPPTNI/V/2025 menyampaikan pandangan hukum atas proses politik yang mengantarkan Gibran menjadi Wapres.
DARTO: Menurut perwakilan mereka, Bimo Satrio, surat tersebut sudah dikirim Senin, 2 Juni 2025. Diterima oleh Sekretariat Jenderal DPR, DPD, dan MPR RI. Forum ini juga siap jika harus hadir dalam rapat dengar pendapat untuk menjelaskan lebih lanjut isi suratnya.
LALA: Isi surat itu menyoroti aspek hukum pemakzulan, bukan sekadar opini politik. Mereka bahkan menyatakan siap jika diundang untuk berdialog langsung dengan para wakil rakyat.
NALA: Menanggapi isu ini, Presiden Jokowi pun buka suara. Dalam pernyataan di Solo, beliau bilang bahwa ini adalah bagian dari dinamika demokrasi di Indonesia. Negara ini punya sistem ketatanegaraan yang harus diikuti.
DARTO: Jokowi bahkan menyebut bahwa pemilu adalah satu paket. Gibran dan pasangannya maju bersama, bukan sendiri-sendiri. Dan kalau pun ada usulan pemakzulan, itu sah-sah saja selama sesuai prosedur hukum dan konstitusi.
LALA: Ketika ditanya apakah beliau sakit hati karena putranya diserang, Jokowi menjawab santai: “Biasa saja.” Wah, bijak juga ya tanggapannya!
NALA: Sahabat Bangsa, ini menandakan bahwa suara rakyat—bahkan dari para purnawirawan—tetap bisa masuk ke DPR. Tapi apakah akan direspons? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.
DARTO: Apakah surat ini akan dibahas dalam masa sidang berikutnya? Apakah Forum Purnawirawan akan dipanggil ke Senayan? Ini akan jadi dinamika politik yang menarik.
LALA: Dan tentu saja, kami akan terus pantau dan laporkan hanya untuk kalian di NEWS NYA BANGSA!
NALA: Jangan lupa kunjungi bangsahebat.com untuk update terkini dan berita-berita pilihan.
DARTO: Saya Darto.
LALA: Saya Lala.
NALA: Dan saya Nala. Sampai jumpa di berita panas selanjutnya, hanya di NEWS NYA BANGSA!
0Komentar