TSziBSY7TUG0GUz0TUG8Gfd8BA==
Media Dibayar Baru Terbit? RBR Bongkar Fakta Kelam di Balik Berita yang Kita Baca!

Media Dibayar Baru Terbit? RBR Bongkar Fakta Kelam di Balik Berita yang Kita Baca!

Daftar Isi
×

LAMAN BANGSA DAN RAKYAT, KUNJUNGI HALAMAN RAKYAT DAN BANGSA KLIK DISINI


BANGSAHEBAT.COM
 - Dialog RBR: “Berita atau Bayaran?”

Lokasi: Warung kopi pinggir jalan, pagi hari, koran pagi masih hangat.

RAMA
(ambil koran dan mengernyit)
“Bon, Ran… aneh nggak sih? Berita soal proyek mangkrak ini kayaknya udah hilang aja dari media. Padahal kemarin ramai banget.”

https://literasiku.bangsahebat.com/

BONO
(sambil ngaduk kopi, tajam)
“Wajar, Ram. Kalau nggak ada yang bayar terus, ya beritanya berhenti. Media sekarang bukan cuma soal informasi, tapi juga transaksi.”

RANTI
(menghela napas)
“Serem ya… jadi publik disuapi berita yang dibayar, bukan yang benar. Gimana rakyat bisa ngerti masalah kalau semua disetir uang?”

RAMA
“Aku jadi ingat kata dosenku dulu, ‘Media itu cermin—tapi sekarang, cerminnya bisa disewa.’ Gambar yang muncul tergantung siapa yang punya uang.”

BONO
“Makanya jangan langsung percaya. Baca berita tuh harus cerna, bukan telan mentah-mentah. Siapa yang nulis, siapa yang untung, dan siapa yang diserang—itu penting banget.”

RANTI
“Setuju. Sekarang banyak ‘media’ dadakan. Asal viral, asal bayar, asal klik—padahal isinya bisa misleading, bahkan fitnah.”

RAMA
“Kayak kata pepatah lama, 'Tak semua yang ditulis itu jujur, dan tak semua yang diam itu salah.' Media hari ini lebih ribut soal klik daripada kebenaran.”

BONO
“Dan kita sebagai rakyat harus makin melek literasi media. Jangan cuma pintar baca, tapi juga pintar memilah.”

Di era digital, informasi mengalir deras, namun tidak semuanya jernih. Banyak media yang bergantung pada sponsor, pesanan, bahkan agenda politik tertentu. Masyarakat harus cerdas memilah berita, bukan hanya menerima mentah-mentah.

Literasi media menjadi bekal penting untuk menjaga demokrasi tetap sehat. Seperti dialog RBR hari ini, kita diajak untuk tidak apatis dan selalu kritis. Jangan biarkan opini publik dikendalikan oleh amplop, apalagi kebohongan berjubah berita.

RBR hadir bukan untuk menggurui, tapi mengajak berpikir. Dari pinggiran, untuk kejernihan bersama.

https://www.nongkrong.bangsahebat.com/

0Komentar