Partai Tapi Patah Hati: Pecah Kongsi di Tahun Politik

BANGSAHEBAT.COM - Tahun politik selalu menghadirkan drama, bukan hanya antar calon, tapi juga antar partai. Di balik layar koalisi yang dibentuk penuh senyum dan deklarasi persatuan, tersimpan potensi retak yang tak kalah dramatis dari sinetron. Inilah kisah tentang pecah kongsi partai politik—saat cinta politik kandas sebelum pemilu dimulai.

"Partai Tapi Patah Hati: Pecah Kongsi di Tahun Politik"

PUTRI (serius):
Selamat datang di Spesial Politik. Hari ini kita akan bahas sebuah tragedi nasional... cinta koalisi yang kandas di tengah jalan.

BANGSA (melucu):
Iya, kayak pasangan yang udah tunangan, eh batal kawin gara-gara rebutan katering!

PUTRI:
Koalisi yang katanya solid tiba-tiba bubar jalan. Alasannya? Ya macam-macam. Mulai dari "berbeda visi" sampai "gagal komunikasi".

BANGSA:
Atau bisa juga karena rebutan siapa yang jadi cawapres. Bukan karena gak cocok, tapi karena nggak dapet jatah! Mirip rebutan mic di karaoke.

PUTRI:
Dan lucunya, mereka bubar bukan demi rakyat. Tapi demi elektabilitas pribadi. Bukankah ini menunjukkan kalau cinta mereka... palsu?

BANGSA:
Cinta palsu dan janji palsu, Mbak. Rakyat dikasih harapan palsu. Tapi ya sudahlah... yang penting dapet stiker koalisi buat nempel di motor.

PUTRI:
Yang lebih parah, publik malah bingung. "Lho kok tiba-tiba pindah haluan? Bukannya dulu bilang pasangan ideal?"

BANGSA:
Ternyata ideal itu cuma di Instagram. Di lapangan mah... saling jegal.

PUTRI:
Dan rakyat? Ya tetap jadi penonton. Di panggung demokrasi, partai yang main drama.

BANGSA:
Judulnya: Cinta Koalisi Kandaskan Hati Demokrasi.

Di dunia politik, cinta partai bisa sehangat deklarasi, dan secepat update story. Hari ini mesra, besok saling tuding. Dan rakyat? Disuruh nonton sambil bawa popcorn demokrasi.

Pilihlah bukan karena koalisi, tapi karena visi. Jangan jatuh cinta pada drama, jatuh cintalah pada gagasan.