Koalisi Rasa Cinta Segitiga: Ketika Partai Bingung Memilih Pasangan

BANGSAHEBAT.COM - Dalam panggung politik Indonesia, koalisi antar partai bukan sekadar strategi, tapi drama penuh rasa. Di balik meja rapat dan deklarasi manis, ada tarik-ulur kepentingan bak cinta segitiga. SPESIAL POLITIK hadir untuk mengupasnya dalam gaya jenaka, tajam, dan penuh wawasan.

“Koalisi Rasa Cinta Segitiga: Ketika Partai Bingung Memilih Pasangan”

🎙️ Dialog Komedi Putri & Bangsa

Putri (serius, seperti penyiar debat politik):
"Bangsa, kamu tahu nggak kenapa banyak partai sekarang susah menentukan koalisi?"

Bangsa (gaya jenaka, polos):
"Wah, mungkin karena mereka terlalu banyak pilihan kayak jomblo ganteng, Put. Nggak bisa milih... takut yang satu marah, yang satu ngambek!"

Putri:
"Ini bukan soal cinta-cintaan, Bangsa. Tapi soal kepentingan. Partai A ngajak Partai B, tapi diam-diam lirik Partai C yang punya elektabilitas lebih tinggi."

Bangsa:
"Jadi ini cinta segitiga, ya? A sayang B, tapi B naksir C, padahal C udah tunangan sama D! Ribet, Put... kayak sinetron Ramadan."

Putri:
"Itulah masalahnya. Publik disuguhi sandiwara, tapi lupa substansi. Harusnya koalisi dibangun atas dasar visi, bukan hanya demi menang."

Bangsa:
"Tapi Put, kalau nggak koalisi, gimana bisa dapet cawapres? Katanya jomblo politik itu berat... perlu pelukan elektabilitas."

Putri:
"Dan ketika rakyat tanya ‘kenapa gabung sama yang dulu dihujat?’, jawabannya cuma satu: ‘Demi persatuan’... padahal demi kekuasaan."

Bangsa:
"Fix, politik itu cinta lama bersemi kembali... selama ada mahar!"

Koalisi politik memang kayak cinta segitiga: kalau nggak hati-hati, bisa saling menyakiti. Jadi, sebelum nonton deklarasi koalisi selanjutnya, siap-siap tisu... bisa ketawa, bisa nangis juga.