TUroTUr5TpA6TUO7BSM0TfG0Ti==

BAYANGAN DI JENDELA KELAS TUA


BANGSAHEBAT.COM
 - Kisah kiriman dari sahabat misteri, dibawakan oleh Laras untuk BANGSAHEBAT.COM, kanal HOROR.

Aku menerima pesan ini tengah malam.
Pengirimnya… ya, sahabat misteriku yang tak pernah menyebutkan namanya.

Di layar ponselku hanya ada kalimat singkat:

“Laras… kalau kau berani, bacakan ini. Tapi ingat… jangan menoleh ke jendela saat membacanya.”

Aku tidak tahu apakah itu peringatan… atau justru tantangan. Tapi seperti biasa, aku membacanya. Dan kini… aku akan menceritakannya padamu.

Ohh ya sebelumnya kalau kamu punya cerita Horor atau Misteri bisa kirimkan ke kita agar bisa dituliskan oleh LARAS untuk kita bagikan cerita HOROR kamu di Bangsahebat.com, Email bangsahebatdotcom@gmail.com dengan Subject "KIRIM CERITA HOROR".

Awal yang Tenang

Kisah ini berasal dari seorang perempuan bernama Ratih.
Dulu, ia adalah siswi SMA di sebuah kota kecil. Sekolahnya punya satu bangunan tua yang sudah lama tidak dipakai. Itu adalah gedung kelas generasi pertama—jendela kayunya tinggi, catnya mengelupas, dan di dalamnya masih ada papan tulis hitam yang sudah pudar.

Suatu sore, Ratih dan tiga temannya memutuskan untuk masuk ke sana. Awalnya hanya iseng. Katanya, di dalam kelas itu pernah terjadi sebuah kecelakaan… seseorang meninggal di dekat papan tulis. Tapi semua itu hanya cerita gosip.

Pertanda Aneh

Begitu mereka membuka pintu kelas, udara dingin langsung menyambut.
Ratih mengaku ia bisa mencium bau kapur yang menyengat, padahal papan tulis sudah berdebu. Salah satu temannya, Yuni, melihat sesuatu di luar jendela: seorang anak kecil berambut sebahu, berdiri sambil menatap mereka dari halaman.

Masalahnya… halaman itu sudah tertutup pagar tinggi. Tidak ada cara seorang anak bisa masuk.

Ratih menoleh sebentar—anak itu tersenyum. Tapi senyumnya… terlalu lebar, seperti kulit wajahnya dipaksa meregang.

Bayangan yang Mengikuti

Ketika mereka memutuskan keluar, pintu kelas menutup sendiri dengan suara “DARRR!!!” yang menggema.
Di kaca jendela, Ratih melihat bayangan… bukan hanya anak kecil tadi, tapi ada sosok tinggi gelap berdiri di belakangnya. Tingginya hampir mencapai langit-langit, dan kepalanya miring seolah sedang mendengarkan.

Lalu, dari sudut ruangan, terdengar suara kapur menggores papan:
Criiik… Criiik…

Mereka menoleh—tidak ada yang memegang kapur, tapi di papan tulis itu perlahan terbentuk tulisan:

"JANGAN PULANG SENDIRI"

Mereka akhirnya mendobrak pintu dan berlari keluar.
Namun, Ratih merasa langkahnya berat, seperti ada yang menarik bagian belakang bajunya.
Saat ia menoleh, bayangan hitam itu sedang merayap keluar dari jendela, memanjangkan tangannya ke arahnya. Tangannya bukan tangan manusia—jarinya panjang, kurus, dan bengkok seperti ranting kering.

Ratih menjerit. Dalam sekejap, bayangan itu menghilang… tapi sejak hari itu, ia tidak pernah mau lewat depan gedung tua itu lagi.

Catatan dari Laras

Aku membaca pesan ini sampai habis.
Dan tepat saat aku menulis bagian ini… aku sadar sesuatu.
Peringatan dari sahabat misteriku tadi—tentang tidak menoleh ke jendela—mulai terasa masuk akal. Karena… sejak tadi aku merasakan, ada seseorang berdiri di luar jendela kamarku.

Aku tidak akan menoleh.
Dan kalau kau sedang membaca ini… mungkin kau juga tidak seharusnya menoleh.

Pastikan Selalu Berkomentar Yang Baik, Tidak Menyinggung Ras, Suku, Agama dan Rasis

DAFTARKAN DIRIMU MENJADI BAGIAN DARI BANGSA HEBAT DENGAN MENDAFTAR ID BANGSA HEBAT, ADA UNDIAN BERHADIAH DAN JUGA UANG JUTAAN RUPIAH SETIAP BULANNYA. DAFTAR KLIK DISINI atau Cek id.bangsahebat.com

http://rumahsinggah.bangsahebat.com/
https://lynk.id/bangsahebat/4y81o7jwmy1y/checkout
https://parpum.bangsahebat.com/

Type above and press Enter to search.