BANGSAHEBAT.COM - Beberapa minggu terakhir, media sosial penuh dengan debat soal sound horeg. Ada yang menganggapnya hiburan rakyat, ada juga yang merasa telinganya dikhianati tiap malam. Dari kampung sampai kota, dari TikTok hingga warung kopi, suara dentuman berlapis bass itu jadi topik hangat.
Pertanyaannya: Ini budaya baru? Atau cuma tanda kita sedang kehausan hiburan murah meriah?
APA ITU SOUND HOREG?
Secara sederhana, sound horeg adalah sound system dengan volume brutal yang biasanya dipakai di hajatan, kontes sound, atau parade mobil modifikasi. Horeg sendiri katanya berasal dari kata "hore" dan "gegar"—suasana heboh plus efek kejut di dada.
Fenomena ini bukan hal baru. Dulu namanya orjen tunggal, lalu naik level jadi organ dangdut plus remix. Sekarang jadi sound system gila yang kadang lebih keras dari suara azan.
DI MANA MASALAHNYA?
Masalah muncul ketika kebebasan satu pihak mengganggu kenyamanan pihak lain. Bayi susah tidur, orang tua gelisah, pekerja shift malam stres, pelajar susah fokus.
Tapi, di sisi lain, sound horeg juga bukan sekadar hiburan. Ia jadi simbol ekspresi, perlawanan terhadap jenuh, dan bentuk kebersamaan komunitas—terutama di pelosok yang minim hiburan.
JANGAN DIKRIMINALKAN, TAPI JANGAN DIBIARKAN LIAR
Saya tidak setuju kalau pelaku sound horeg langsung dicap biang rusuh atau kriminal. Tapi saya juga tidak setuju jika semua dibebaskan tanpa aturan. Negara ini punya Undang-Undang tentang gangguan ketertiban umum. Kita juga punya akal sehat dan etika sosial.
Sama seperti motor knalpot brong, sound horeg butuh jalur legal, bukan sekadar viral.
JALAN TENGAH: BIKIN RUANG, BIKIN ATURAN
Daripada ribut terus, mari cari jalan tengah. Beberapa usulan:
-
Buat zona bebas kebisingan dan zona ekspresi suara.
Misal, lapangan khusus kontes sound. Biar yang mau menikmati bisa datang, dan yang mau tidur bisa tenang. -
Atur jam operasional.
Pukul 10 malam ke atas? Redupkan volume. Kita bukan hidup di diskotik 24 jam. -
Libatkan komunitas.
Jangan langsung larang, tapi ajak mereka membuat kode etik bersama. Komunitas lebih nurut kalau diberi ruang dan dihargai. -
Edukasi, bukan intimidasi.
Sound system bukan musuh. Tapi kalau salah tempat dan salah waktu, bisa jadi bumerang sosial.
BASS YANG BERETIKA
Indonesia itu beragam. Kalau semua mau menang sendiri, ya chaos. Tapi kalau semua mau sedikit mundur untuk kenyamanan bersama, itu namanya kemajuan.
Sound horeg adalah fenomena budaya. Jangan dibungkam, tapi juga jangan dibebaskan sebebas-bebasnya.
Yang kita butuhkan sekarang bukan cuma volume yang besar, tapi kesadaran yang lebih nyaring.
Ditulis oleh: BANGSA
Suara Rakyat dari Bangsahebat.com
📌 Gabung Gerakan Literasi Bangsa 👉 📲 Kontak Admin: 0821-3870-7086
Pastikan Selalu Berkomentar Yang Baik, Tidak Menyinggung Ras, Suku, Agama dan Rasis
DAFTARKAN DIRIMU MENJADI BAGIAN DARI BANGSA HEBAT DENGAN MENDAFTAR ID BANGSA HEBAT, ADA UNDIAN BERHADIAH DAN JUGA UANG JUTAAN RUPIAH SETIAP BULANNYA. DAFTAR KLIK DISINI atau Cek id.bangsahebat.com