BANGSAHEBAT.COM - Halo, Sahabat Cinta! Pernah merasa gairah datang saat melihat sepatu hak tinggi, kaki, atau bahkan kain tertentu? Itu bisa jadi karena fetish—ketertarikan seksual yang muncul dari objek atau bagian tubuh yang biasanya tidak dianggap seksual.
Kompas mendefinisikan fetish sebagai kondisi di mana gairah seksual terpicu oleh objek/benda/ situasi yang spesifik. Artinya, seseorang dapat merasakan rangsangan hanya jika obyek favoritnya hadir—entah itu sepatu, kaki, lateks, ataupun rambut.
Jenis-jenis Fetish yang Biasa Ditemui
Jenis Fetish | Contoh Praktis |
---|---|
Fetish bagian tubuh | Podofilia (kaki), trichophilia (rambut), bahkan “partialism”. |
Fetish benda | Sepatu, kaus kaki, lingerie, latex, hingga boneka atau patung . |
Fetish situasional/aktivitas | BDSM, bondage, roleplay seperti dokter–pasien, dominasi, voyeurism . |
Lho, Kok Bisa Fetish Ini Muncul?
Beberapa teori menjelaskan sebab munculnya fetish:
-
Kondisi neurobiologis & imbal balik otak
Perubahan pada jalur saraf atau hormon (dopamin, serotonin) bisa menciptakan ikatan antara gairah dan objek tertentu. -
Klasik conditioning
Mirip teori Pavlov—kalau orgasme pernah terkait objek saat pubertas, tubuh akan membangun refleks selalu terangsang oleh objek itu. -
Pengalaman masa kecil/pengaruh trauma
Pengalaman seksual pertama yang menyertai objek tertentu atau pengalaman traumatik bisa menanamkan fetish secara tidak sadar. -
Pengaruh psikologis & budaya
Faktor psikoanalisis (kekacauan citra orang tua) atau budaya (nilai sosial tertentu terhadap bagian tubuh/aksi tertentu) juga berkontribusi.
Kapan Fetish Memerlukan “Perhatian Khusus”?
Menurut DSM‑5, fetish baru dikategori sebagai gangguan fetishistik bila:
-
Bertahan setidaknya 6 bulan
Dorongan, pikiran, atau perilaku yang berulang dan kuat terus muncul. -
Menimbulkan tekanan emosional/berantakan
Bila fetish jadi satu‑satunya sumber gairah atau membuat stres, mengganggu fungsi sosial, kerja, dan hubungan. -
Mengganggu kualitas hidup
Misalnya sulit bercinta tanpa objek fetish, merasa malu, atau hubungan merenggang karena kebutuhan khusus tersebut.
Apakah Fetish Bisa Normal?
Tenang, Dokter Cinta jelaskan: Memiliki fetish belum otomatis bermasalah. Banyak orang dengan fetish tetap bahagia, sehat, dan hubungan harmonis. Asalkan:
- Dilakukan dengan konsensual
- Tidak melukai diri sendiri atau orang lain
- Tidak mengganggu rutinitas & fungsi sehari‑hari.
Langkah Mengelola Fetish yang Mulai Mengganggu
Jika fetish mulai bikin stres atau merusak hubungan, ini beberapa strategi yang bisa ditempuh:
-
Konseling atau terapi perilaku kognitif (CBT)
Membantu mengenali dan mengendalikan pikiran/lingkungan pemicu. -
Psikoterapi (psikodinamik atau ACT)
Menggali akar psikologis, menyadari trauma masa kecil, dan merekonstruksi narasi diri. -
Pengobatan (jika perlu)
Misalnya antidepresan atau anti-androgen untuk mengendalikan impuls. -
Teknik relaksasi & stress management
Meditasi, mindfulness, atau relaksasi otot bisa membantu mengurangi ketergantungan emosional pada fetish. -
Dukungan sosial
Berbicaralah jujur pada pasangan atau orang terpercaya—dukungan emosional sangat penting untuk memahami dan mengelola fetish.
Ringkasannya dari Dokter Cinta 💖
- Fetish adalah ketertarikan seksual pada objek/bagian tubuh yang spesifik dan bukan kelamin.
- Bisa menjadi normal & sehat, tapi juga bisa menjadi gangguan bila menyangkut distres dan gangguan fungsi hidup.
- Diagnosis DSM‑5 memerlukan durasi minimal 6 bulan, distres, dan gangguan fungsi.
- Terapi, konseling, pengobatan, dan dukungan adalah kunci menghadapi fetish yang mulai sulit dikelola.
- Self-love + self-care sangat penting. Ingat, Fahami diri dan cintai prosesnya 🌸
Pastikan Selalu Berkomentar Yang Baik, Tidak Menyinggung Ras, Suku, Agama dan Rasis
DAFTARKAN DIRIMU MENJADI BAGIAN DARI BANGSA HEBAT DENGAN MENDAFTAR ID BANGSA HEBAT, ADA UNDIAN BERHADIAH DAN JUGA UANG JUTAAN RUPIAH SETIAP BULANNYA. DAFTAR KLIK DISINI atau Cek id.bangsahebat.com