BANGSAHEBAT.COM - Di tengah upaya pemulihan ekonomi, pemerintah kembali menggulirkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT). Tapi publik mulai bertanya: benarkah ini bentuk kepedulian? Atau justru jebakan candu agar rakyat terbiasa disuapi? RBR hadir mengupas sisi kritisnya.
Rama:
"Bro, tiap tahun ada BLT. Tapi nasib rakyat ya gitu-gitu aja. Ini bantuan atau candu sih?"
Bono:
"Secara teori, BLT itu buat kondisi darurat. Tapi kalau terus-terusan, malah bikin rakyat lupa cara bertahan sendiri."
Ranti:
"Yaa… aku suka sih dapet duit dadakan. Tapi lama-lama mikir juga… kok tiap mau pemilu jadi rajin banget bagiin bantuan ya?"
Rama:
"Itu dia! Rakyat dikasih ikan terus, tapi nggak pernah dikasih kail. Giliran ikan habis, disuruh sabar."
Bono:
"Ini bukan soal empati lagi. Tapi strategi politik murahan. Rakyat dimanja supaya diam, bukan supaya sejahtera."
Ranti:
"Berarti kalau bantuan terus-terusan, bukan karena kita miskin… tapi karena mereka butuh kita tetap miskin?"
Rama:
"Pas banget, Ran. BLT itu kayak permen karet—manis di awal, tapi nggak bikin kenyang."
Dialog RBR kali ini menyoroti fenomena BLT yang terus digelontorkan tanpa solusi jangka panjang. Alih-alih memberdayakan, BLT berpotensi jadi candu bantuan yang melemahkan daya juang rakyat. Saatnya evaluasi: apakah ini solusi nyata, atau strategi politis belaka?
Pastikan Selalu Berkomentar Yang Baik, Tidak Menyinggung Ras, Suku, Agama dan Rasis
DAFTARKAN DIRIMU MENJADI BAGIAN DARI BANGSA HEBAT DENGAN MENDAFTAR ID BANGSA HEBAT, ADA UNDIAN BERHADIAH DAN JUGA UANG JUTAAN RUPIAH SETIAP BULANNYA. DAFTAR KLIK DISINI atau Cek id.bangsahebat.com