BANGSAHEBAT.COM - Fitur “Paylater” kini jadi primadona bagi generasi milenial dan Gen Z. Tawaran "beli sekarang, bayar nanti" seolah jadi solusi instan saat dana belum cukup. Tapi… apakah ini benar-benar membantu, atau justru jebakan manis menuju krisis keuangan pribadi?
Apa Itu Paylater dan Kenapa Begitu Populer?
Paylater adalah sistem pembayaran yang memungkinkan pengguna membeli barang atau jasa sekarang dan membayarnya nanti, baik secara penuh maupun cicilan. Platform e-commerce, fintech, hingga travel apps kini banyak yang menawarkan fitur ini.
Kenapa orang tergoda Paylater?
- Proses cepat dan mudah, tanpa perlu kartu kredit
- Promo cashback atau potongan harga
- Bisa beli barang impian tanpa perlu menunggu gajian
Risiko Tersembunyi di Balik “Kemudahan” Paylater
Meskipun terdengar menguntungkan, ada risiko besar yang harus diwaspadai:
- Bunga & Denda Tinggi: Jika telat bayar, bunganya bisa lebih besar dari cicilan biasa.
- Gaya Hidup Konsumtif: Dorongan “beli dulu, pikir nanti” membuat kita belanja di luar batas kemampuan.
- Menumpuk Utang: Tanpa disadari, pengguna bisa memiliki beberapa tagihan dari berbagai platform dalam waktu bersamaan.
Studi Kasus Sederhana:
Rina (25 tahun) punya penghasilan Rp 5 juta/bulan. Ia menggunakan Paylater di 3 aplikasi berbeda, total cicilan Rp 2 juta/bulan.
Hasilnya? Sisa uang yang minim membuatnya harus gali lubang tutup lubang di bulan berikutnya, bahkan mengajukan Paylater baru untuk menutup Paylater lama.
BELA Berpendapat:
“Paylater bisa menjadi alat yang cerdas jika digunakan dengan penuh kendali dan perhitungan. Tapi jika dijadikan solusi impulsif, maka hanya menunda masalah. Disiplin finansial tetap kunci utama.”
Tips BELA: Cara Bijak Menggunakan Paylater
- Gunakan hanya untuk kebutuhan produktif, bukan konsumtif.
- Pastikan tagihan tidak lebih dari 30% penghasilan bulanan.
- Selalu bayar tepat waktu, hindari menumpuk utang.
- Cek syarat dan bunga sebelum klik “Bayar Nanti”.
Fitur Paylater ibarat pisau bermata dua. Bisa membantu, bisa juga melukai. Jika kamu ingin sehat secara finansial, jangan biarkan gaya hidup mendikte keputusan dompetmu.
Sudahkah kamu mengendalikan Paylater? Atau justru dikendalikan olehnya?
Komentar0
Pastikan Selalu Berkomentar Yang Baik, Tidak Menyinggung Ras, Suku, Agama & Rasis